Kemacetan di wilayah Jabodetabek merupakan persoalan klasik yang ada sejak dulu, ketidakseimbangan jumlah kendaraan dan lebar jalan menjadi salah satu penyebab terjadinya kemacetan yang paling utama. Namun ada hal lain yang menjadi pemicu kemacetan, antara lain budaya bertransportasi masyarakat yang masih suka menggunakan kendaraan pribadi. Untuk wilayah perkotaan yang padat kebiasaan menggunakan kendaraan pribadi juga menjadi salah satu penyebab timbulnya problem kemacetan.
Jumlah kendaraan baru yang terus bertambah juga dipicu oleh selera masyarakat yang lebih suka menggunakan kendaraan pribadi dibandingkan dengan menggunakan transportasi massal. Tanpa disadari jumlah kendaraan terus bertambah, sehingga memenuhi jalan. Transportasi massal seperti kereta kommuter line sebenarnya merupakan sarana paling efektif untuk mengakomodir mobilisasi masyarakat perkotaan yang cukup tinggi.
Jika kondisi kemacetan tidak diantisipasi maka tinggal menunggu hari wilayah Jabodetabek tidak akan bisa bergerak sama sekali. Kemacetan menimbulkan pemborosan yang luar biasa, mulai dari bahan bakar bensin yang terbuang percuma sampai pada waktu yang sangat lama untuk mencapai tujuan, dari satu lokasi ke lokasi yang lain. Sehingga antisipasi sangat diperlukan dari sekarang mulai dari pembangunan transportasi massal hingga menimbulkan kesadaran bagi masyarakat untuk selalu menggunakan angkutan umum.