1. Darah biru adalah sebutan lain untuk bangsawan. Meskipun manusia dihadapan Tuhan sama, tetapi masyarakat memandang orang lain berbeda. Status sosial, pangkat, jabatan, masih jadi tolak ukur yang bisa menjadikannya berbeda. Hanya saja setiap orang tidak meminta Tuhan untuk dilahirkan jadi keturunan darah biru, jadi anak presiden, anak raja, anak bangsawan, anak kulit hitam, anak kulit putih, semuanya merupakan kodrat yang harus diterima. Jika demikian maka subyektifitas manusia mutlak di dunia, meskipun di akherat Tuhan pasti Maha Adil dan tidak pilih kasih.
2. Ketika darah biru menjadi status tersendiri, maka perlakuan masyarakatpun juga berbeda. Baru-baru ini Sri Sultan HB X raja Yogjakarta punya gawe mantu (menikahkan) anaknya. Tamu yang diundang juga tidak tanggung-tanggung mulai dari pejabat negara dan mancanegara. Monarki memang berbeda lekat dengan simbol darah biru, simbol adat istiadat, simbol kekuasaan, simbol kemewahan, tak jauh beda dengan monarki Inggris waktu menikahkan William-Kate putra Pangeran Charles sekaligus cucu Ratu Elisabeth.
